Biar gak canggung kalo ketemu cewek aku kasih tips/trik nih biar kalian gak jomblo lagi. hehee, tonton sampai selesai
Blog Kuliah AMIK BSI Tegal
Selasa, 28 Agustus 2018
Senin, 02 April 2018
VLOG DI ACARA DIES NATALIS BSI YANG KE-30 - DAILY LIFE Wahyu Setyawan
Adalah video VLOG DIES NATALIS BSI YANG KE-30 , semoga divideo ini bisa mengingatkan kalian yang pernah duduk di bangku AMIK BSI Tegal
Senin, 05 Maret 2018
TIPS NEMBAK CEWEK!! Langsung Jadian dan Dapat No HP nya! Prank Indonesia...
TIPS dapet Pacar langsung jadin + dapetin nomer Hpnya!
Kamis, 25 Januari 2018
EH AWAS ADA TALI!! ADA YANG RUNTUH! - Prank Sesuatu Wahyu Setyawan.
jangan di Tonton dan jangan lupa bahagia!
EH AWAS ADA TALI!! ADA YANG RUNTUH! - Prank Sesuatu Wahyu Setyawan.
Minggu, 16 April 2017
Bagan Organisasi Proyek
------------------------------**********:::::::::: Tugas Rumah Pertemuan 5 ::::::::::**********------------------------------
1. Organisasi Proyek Fungsional
Organisasi Fungsional
adalah tipe struktur organisasi manajemen proyek dimana seorang
manajer/pimpinan proyek berkoordinasi dengan manajer-manajer operasional
(manajer lini) dalam suatu perusahaan. Manajer lini adalah seseorang
yang bertanggung jawab terhadap bagian tertentu. Misalnya, manajer keuangan,
manajer pemasaran, manajer IT, dll. Manajer lini membawahi beberapa staf
operasional.
Dalam tipe ini
komunikasi dan koordinasi antara anggota proyek sangatlah terbatas.
Pendelegasian tugas, koordinasi, dan komunikasi dilakukan melalui manajer
lini.
Dalam tipe struktur
organisasi fungsional ini sangatlah mungkin seorang manajer lini terlibat
dalam lebih dari satu proyek. Dan dalam tipe ini seorang staf sangat mungkin
diberikan tugas terkait suatu proyek tanpa mengetahui apa proyek yang sedang
berjalan itu.
2. Organisasi Proyek Murni
Organisasi Proyek Murni, model dari organisasi
ini mempunyai karakteristik bahwa proyek terpisah dari organisasi induk, proyek
menjadi organisasi tersendiri untuk staf teknis tersendiri, administrasi proyek
terpisah dari ikatan organisasi induk, mempunyai laporan tersendiri untuk
kemajuan atau kegagalan secara periodik tentang proyek, pimpinan proyek dapat
melakukan pembangunan sumber daya dari luar berupa sub kontraktor atau supplier
selama sumberdaya yang ada tidak bersedia atau tidak dapat dikendalikan dalam
organisasi.
Adapun keunggulan dari model organisasi ini adalah
pimpinan proyek (pimpro) mempunyai wewenang penuh untuk mengelola proyek, semua
anggota tim proyek secara langsung bertanggungjawab terhadap pimpro, rantai
komunikasi menjadi pendek antara pimpro dengan eksekutif, bila ada proyek yang
sejenis secara berturut-turut dapat memanfaatkan para ahli yang sama sekaligus
melakukan kaderisasi dalam penguasaan teknologi tertentu, karena kewenangan
yang terpusat maka kemampuan untuk membuat keputusan bisa cepat dilakukan,
adanya kesatuan komando, memiliki bentuk cukup simpel sehingga mudah
dilaksanakan serta adanya dukungan secara menyeluruh terhadap proyek.
Untuk kelemahan model organisasi proyek murni ini
adalah jika organisasi induk mempunyai banyak proyek yang harus dikerjakan,
biasanya setiap proyek akan mengusahakan sendiri sumberdaya, sehingga terjadi
duplikasi usaha dan fasilitas, struktur ini akan menambah biaya yang
cukup mahal bagi organisasi induk, karena biasanya akan berdiri sendiri dengan
staf yang penuh, sering kali pimpinan proyek (pimpro) menumpuk sumberdaya
secara berlebihan untuk mendapatkan dukungan teknis dan teknologi sewaktu-waktu
diperlukan, bila proyek selesai akan terjadi masalah tentang bagaimana nasib
pekerja proyek yang ada, ketidakkonsistenan prosedur bisa sering terjadi dengan
memakai alasan “memenuhi permintaan klien”
3. Organisasi Proyek Matriks
Organisasi
matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di
mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang
mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan
lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
Organisasi
matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di
bidang penelitian dan pengembangan. Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang
ganda di mana wewenang horisontal diterima manajer proyek sedangkan wewenang
fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya dan tetap akan melekat sampai
proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Sebagai akibat
anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa dalam
melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua
atasan
Untuk
mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan
untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek
tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak
Kelebihan dari
struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan
kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan
teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu
struktur organisasi yang ada
Kelemahan dari
struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak
bisa mengkoordinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan
dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan
perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin
timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting,
misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan
personalia.
Sumber :
https://putrichairina.com/2015/11/24/struktur-organisasi-dalam-manajemen-proyek-serial-manajemen-proyek/ (16 April 2017).
http://informatika.web.id/penyusunan-team-proyek.htm (16 April 2017).
Minggu, 09 April 2017
Perencanaan Proyek Sistem Informasi
-------------------------------::::::::::Tugas Rumah Pertemuan 3::::::::::-------------------------------
Framework atau Kerangka Kerja Manajemen Proyek
Contoh dari metodologi yang ada :
◦ Traditional Approach
◦ Agile Project Management
XP (Extreme Programming)
Scrum
◦ RUP (Rational Unified Process)
◦ CMMI (Capability Maturity Model Integration)
◦ Formal Methods
Sumber : http://aurelio.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47346/PPSI+03+v2015.pptx
Di Akses Tanggal : (6 April 2017)
Framework atau Kerangka Kerja Manajemen Proyek
Prinsip Manajemen Proyek
Perencanaan proyek
adalah bagian dari manajemen proyek yang
berhubungan
dengan pembagian, pengalokasian dan penjadwalan pekerjaan dalam lingkup proyek
Manajer Proyek
harus fokus pada saat melakukan perencanaan, karena perencanaan merupakan pedoman dasar agar proyek dapat
diarahkan untuk tetap berada dalam
anggaran, sesuai dengan lingkup yang telah ditentukan dan selesai pada waktunya
Tujuan perencanaan
proyek
◦
Untuk menyediakan
suatu kerangka kerja bagi manajer proyek agar dapat menyusun estimasi yang baik
untuk kebutuhan sumberdaya, biaya dan jadwal
Fungsi perencanaan proyek
◦
Sebagai sarana
komunikasi bagi seluruh pihak terkait
◦
Merupakan dasar dalam pengalokasian sumber daya
◦
Merupakan tolok ukur di dalam pengendalian
Stackholders
Merupakan pihak yang terlibat dalam aktifitas proyek, diantaranya sponsor, Manajer proyek, tim proyek, staff, supplier, pendukung projek. (Pemegang Proyek).
Merupakan pihak yang terlibat dalam aktifitas proyek, diantaranya sponsor, Manajer proyek, tim proyek, staff, supplier, pendukung projek. (Pemegang Proyek).
1.
Project Scope Management
Merupakan Proses yang dibutuhkan untuk menentukan
lingkup proyek termasuk segala proses dan semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek, meliputi:
a)
scope planning
b)
scope definition
c)
scope
verification
d)
scope control
2.
Project Time Management
Merupakan Proses yang dibutuhkan untuk memastikan
penggunaan waktu dalam penyelesaian proyek, meliputi:
a)
activity
definition
b)
activity
sequencing
c)
activity
duration estimating
d)
schedule
development
e)
schedule control
3.
Project Cost Management
Proses yang dibutuhkan
untuk melakukan pengaturan pelaksanaan dengan budget yang sudah disetujui,
meliputi:
a)
cost estimating
b)
cost budgeting
c)
cost control
4.
Project Quality Management
Proses yang dibutuhkan
untuk memastikan bahwa proyek akan diselesaikan sesuai yang ditetapkan dalam
pelaksanaannya, meliputi:
a)
quality planning
b)
quality
assurance
c)
quality control
5.
Project Human Resource Management
Proses yang dibutuhkan untuk membuat pemanfaatan SDM
yang paling efektif yang terlibat dengan proyek tersebut, meliputi:
a)
organizational
planning
b)
project team
acquisition
c)
project team
development
d)
project
team management
6.
Project Communications Management
Proses yang dibutuhkan untuk memastikan proyek tepat
waktu, menyediakan bagian-bagian informasi, koleksi, penyebaran, penyimpanan
dan disposisi terakhir informasi proyek, meliputi:
a)
communication
planning
b)
information
distribution
c)
performance
reporting
d)
administrative
closure
7.
Project Risk Management
Proses yang berkonsentrasi dengan identifikasi,
analisa dan merespon resiko proyek, misalnya:
a)
risk
identification
b)
risk
quantification
c)
risk response
development
d)
risk response
control
8.
Project Procurement Management
Proses yang dibutuhkan untuk mendefinisikan
kebutuhan dan layanan dari luar organisasi yang dapat mempengaruhi kelangsungan
proyek, misalnya:
a)
procurement
planning
b)
contract planning
c)
source selection
d)
contract
administration
e)
contract
close-out
9.
Project Integration Management
Proses yang dibutuhkan untuk memastikan berbagai
variasi elemen proyek terkoordinasi dengan baik, meliputi:
a)
project charter
development
b)
project
management plan development
c)
project plan
execution
d)
overall project
control
e)
project closing
Metodologi
- Metodologi adalah deskripsi dari proses untuk membawa suatu produk software melalui semua atau sebagian dari life cycle
- Biasanya berfokus pada fase life cycle dan relasi antara fase yang satu dengan lainnya
- Secara implisit/eksplisit, semua metodologi pengembangan sistem memiliki aktivitas berikut :
◦ Requirement – menentukan kebutuhan customer dan batasan produk
◦ Design – menentukan struktur dari produk
◦ Development – membuat produk
◦ Testing – menguji sistem untuk mencari dan menghilangkan kecacatan
◦ Maintenance – memperbaiki atau meningkatkan sistem setelah diberikan pada customer
Contoh dari metodologi yang ada :
◦ Traditional Approach
◦ Agile Project Management
XP (Extreme Programming)
Scrum
◦ RUP (Rational Unified Process)
◦ CMMI (Capability Maturity Model Integration)
◦ Formal Methods
Traditional Approach
a.
Initiating
Adalah mengawali
proyek, memberikan gambaran global suatu proyek dalam bentuk definisi proyek
(meliputi scope, tujuan, waktu, biaya, informasi lainnya).
Tujuannya menentukan tujuan proyek secara rinci.
b.
Planning
Adalah merencanakan
proyek yang dimaksud dalam bentuk dokumen ‘Project Management Plan’ atau
deskripsi detail dari definisi proyek
yang telah dibuat
Tujuannya
mendefinisikan ruang lingkup proyek, detail jadwal, dan dana
c.
Executing
Adalah melaksanakan
perencanaan proyek tersebut dalam suatu aksi/tindakan yang merupakan tindak
lanjut dari apa yang telah dituangkan dalam ‘Project Management Plan’
Tujuannya
merealisasikan perencanaan proyek
d.
Controlling
Adalah pengontrolan
terhadap kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu proyek
Tujuannya
memastikan pencapaian tujuan proyek apakah sesuai dengan target yang telah ditentukan
e.
Closing
Adalah merupakan
akhir dari serangkaian kegiatan proyek, intinya tahapan penutupan proyek ini berupa
memberikan laporan tentang
hasil-hasil dari suatu rangkaian
aktivitas-aktivitas proyek yang telah
dilaksanakan
Tujuannya secara
formal mengakhiri proyek dengan semua pihak yang terlibat di dalam suatu proyek
termasuk tim proyek juga.
Sumber : http://aurelio.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47346/PPSI+03+v2015.pptx
Di Akses Tanggal : (6 April 2017)
Selasa, 04 April 2017
Peranan Manajemen Dalam Sistem Informasi
-------------------------------::::::::::Tugas Rumah Pertemuan 2::::::::::-------------------------------
Peranan Manajemen Dalam Sistem Informasi
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Peranan Manajemen Dalam Sistem Informasi
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Beberapa peranan manajemen dalam sistem informasi antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji
secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan
dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan
keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada
sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk
mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan
sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Perusahaan menggunakan sistem informasi
manajemen untuk mempertahankan persediaan paada tingkat paling rendah agar
konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
10. Manajemen digunakan untuk pendukung pengambilan keputusan.
11. Manajemen digunakan juga untuk pengendalian operasional,
pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
12. Manajemen berperan penting sebagai penyedia bagi pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi.
Sumber : http://erpandsima.blogspot.co.id/2015/05/peranan-sistem-informasi-manajemen-sim.html
(2 April 2017)
(2 April 2017)
Langganan:
Postingan (Atom)