Minggu, 16 April 2017

Bagan Organisasi Proyek

------------------------------**********:::::::::: Tugas Rumah Pertemuan 5 ::::::::::**********------------------------------
1.     Organisasi Proyek Fungsional



Organisasi Fungsional adalah tipe struktur organisasi manajemen proyek dimana seorang manajer/pimpinan proyek berkoordinasi dengan manajer-manajer operasional (manajer lini) dalam suatu perusahaan. Manajer lini adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap bagian tertentu. Misalnya, manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer IT, dll. Manajer lini membawahi beberapa staf operasional.
Dalam tipe ini komunikasi dan koordinasi antara anggota proyek sangatlah terbatas. Pendelegasian tugas, koordinasi, dan komunikasi dilakukan melalui manajer lini.
Dalam tipe struktur organisasi fungsional ini sangatlah mungkin seorang manajer lini terlibat dalam lebih dari satu proyek. Dan dalam tipe ini seorang staf sangat mungkin diberikan tugas terkait suatu proyek tanpa mengetahui apa proyek yang sedang berjalan itu.

2.     Organisasi Proyek Murni

Organisasi Proyek Murni, model dari organisasi ini mempunyai karakteristik bahwa proyek terpisah dari organisasi induk, proyek menjadi organisasi tersendiri untuk staf teknis tersendiri, administrasi proyek terpisah dari ikatan organisasi induk, mempunyai laporan tersendiri untuk kemajuan atau kegagalan secara periodik tentang proyek, pimpinan proyek dapat melakukan pembangunan sumber daya dari luar berupa sub kontraktor atau supplier selama sumberdaya yang ada tidak bersedia atau tidak dapat dikendalikan dalam organisasi.

Adapun keunggulan dari model organisasi ini adalah pimpinan proyek (pimpro) mempunyai wewenang penuh untuk mengelola proyek, semua anggota tim proyek secara langsung bertanggungjawab terhadap pimpro, rantai komunikasi menjadi pendek antara pimpro dengan eksekutif, bila ada proyek yang sejenis secara berturut-turut dapat memanfaatkan para ahli yang sama sekaligus melakukan kaderisasi dalam penguasaan teknologi tertentu, karena kewenangan yang terpusat maka kemampuan untuk membuat keputusan bisa cepat dilakukan, adanya kesatuan komando, memiliki bentuk  cukup simpel sehingga mudah dilaksanakan serta adanya dukungan secara menyeluruh terhadap proyek.

Untuk kelemahan model organisasi proyek murni ini adalah jika organisasi induk mempunyai banyak proyek yang harus dikerjakan, biasanya setiap proyek akan mengusahakan sendiri sumberdaya, sehingga terjadi duplikasi  usaha dan fasilitas, struktur ini akan menambah biaya yang cukup mahal bagi organisasi induk, karena biasanya akan berdiri sendiri dengan staf yang penuh, sering kali pimpinan proyek (pimpro) menumpuk sumberdaya secara berlebihan untuk mendapatkan dukungan teknis dan teknologi sewaktu-waktu diperlukan, bila proyek selesai akan terjadi masalah tentang bagaimana nasib pekerja proyek yang ada,  ketidakkonsistenan prosedur bisa sering terjadi dengan memakai alasan “memenuhi permintaan klien”
3.     Organisasi Proyek Matriks
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu or­ganisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikum­pulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan. Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horison­tal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua atasan
Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak bisa mengkoor­dinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia.


Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar